Laman

Senin, 08 Maret 2010

Maaf jika ku diam

bukan bermaksud mengadili atau bahkan menghakimi...
aku hanya manusia yang punya hasrat tuk menilai manusia lain...

aku tahu, tak sedikitpun dan tak sedetikpun ia menyayangku...
ia tak pernah perduli dengan dingin dan peluh di tubuhku...
ia tak pernah perduli dengan air mata yang tumpah ruah...
ia tak pernah sedikitpun perduli dengan rasa dan asaku...
aku tahu itu...

saat aku terluka, tak pernah ada peluk dan dekapnya...
ia dapat mengubah renyah tawaku menjadi duka, tapi ia tak dapat mengubah duka dan lukaku menjadi senyuman, apalagi tawa???

jika suatu saat ia membaca semua ini, mungkin ku tak ada lagi...
karena ku yakin ia tak kan pernah perduli...
mungkin kelak nanti jika raga ini tak lagi bernyawa, barulah penyesalannya kan menghukumnya...
itupun jika Tuhan masih berkenan tuk membuka hatinya...

yang ku bisa skarang hanya berusaha dan mencoba tersenyum bahagia didepan semua orang,
agar tak ada satupun yang tahu kegelisahan hati...
agar tak ada yang tahu ketidakwajaran perlakuannya padaku...
agar aku tetap dapat melihat senyuman lelaki disampingnya yang begitu kucintai...
paling kucintai setelah Allah dan ibuku di surga....

semua ini kulakukan untuk semuanya...
smoga suatu saat kalian pahami...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar