Laman

Sabtu, 25 Desember 2010

Aku Sehat, Tapi Sakit

25 Desember 2010

ini bukan persoalan Natal, karena aku tidak merayakannya...
ini persoalan hati, persoalan luka, soal keputusan.

Dalam salah satu akun jejaring sosialku aku menuliskan "aku sehat, tapi aku sakit". Yaa!!! secara fisik, aku memang sehat, aku tidak mengidap satupun penyakit yang dapat membahayakan nyawaku. tapi secara psikologis aku sakit! aku tak bisa berfikir seperti kebanyakan remaja pada umumnya, mungkin karena usiaku tidak dapat lagi dikategorikan sebagai remaja, ada ketakutan, kegelisahan, kebimbangan dan rasa bersalah yang terus saja berkecamuk dalam alam fikirku beberapa bulan terakhir terutama saat aku "bersamamu".

banyak sekali kata maaf yg ingin ku ucapkan padanya -dia yang selalu buat ku berarti. tapi kata maaf ini hanya bersarang di ujung bibirku saja. bukannya aku tak ingin mengucapkannya, atau mungkin egoku yg terlalu, tp sungguh aku belum menemukan alasan tepat arti kata maafku untukmu.

sesal ini sungguh bukan karena keputusan yang telah kuambil, tapi sesal ini karena kekecewaanku yang terlalu. kekecewaanku karena aku tak dapat meyakinkanmu bahwa apa yang aku ingini adalah yang terbaik untuk kita, kekecewaanku akan ketidaksanggupanku memasuki alam fikirmu, dan kekecewaanku terhadap kata-katamu.

sejak awal kita membiananya, aku tidak pernah mengharapkan akhir yang seperti ini, tidak sama sekali. tetapi seiring berjalannya waktu pun aku sadar ternyata hanya akan membebanimu dengan segala kemauanku yang menurutmu omong kosong, aku hanya menjadi seorang pemaksa yang ulung jika hubungan ini harus tetap kita pertahankan jika alur fikiranmu masih sama seperti itu.

Aku benar-benar menginginkan yang terbaik buat kita, yang baik buatmu dan buatku. niat ini sungguh tulus, tapi rupanya aku tidak berhasil meyakinkanmu, malah membuatmu terluka olehku hingga kau menganggap kau harus mengalah. sesungguhnya yang mengalah adalah aku, mengalah dengan keadaan dan waktu.

aku sungguh bersyukur dapat mengenalmu dan melewati kurun waktu hampir 3 tahun ini bersamamu, tapi aku tak sanggup terus meneruskannya. karena sesungguhnya yang kuingini hubungan ini bukan hanya diridhai orang-irang disekitar kita,tapi juga diridhai Allah...

sepenggal kataku dalam pembicaraan kita via bbm jumat siang kemarin,

"saya hanya ingin di sayang..." (kau tahu sendiri apa lanjutannya. kumohon Renungkan!)

Minggu, 05 Desember 2010

monday morning,rain is falling

aaahhh...udah kyk lyric lagunya maroon 5 aja..... cuma klo versiku monday, bukan sunday..... :D
setiap senin pagi selalu di sibukkan dengan keribetan di dapur.... ada ato ngganya Mommy teteup ajah gini.... bangun subuh buat nyiapin sarapan untuk seisi rumah, mandi, trus ngampus...
yang sialnya pagi ini pekerjaan pagi gw nambah satu lg cuy, ngerjain tugas hukum asuransi yang lupa gw kerjain semalem.... abis ngantuk super dahsyat...!!!! :(
alhasil jam segono gw msih di kamar berhadapan dengan laptop, blom mandi, blom cuci muka, blom sikat gigi plus bau ileran .... (hadeeeehhh........... X_X)
sembari ngerjain tugas makalah hukum asuransi yg menyita jiwa ragaku... *Lebay* naluri penggunjingku mulai membara.... gw buka facebook trus gw search ajah nama "tttiiiiiiiiiittttt", buka album fotonya, ubrak abrik smua foto2 "tiiiitttt" ....ooowh ternyata gini tipe dy???? ckckckckkckck....selera lu tinggi jg mameenn :p
eeeehhh ya ampun gw baru sadar udah jam 8 ajah..... mana tugas blom kelar........ooooo my gosh!!!!!!!!!!!! aaarrrgghhttt......ya sudahlaaahhh......qt ambil jln pintas ajah....."DOWNLOAD" makalah yg udah jadi ajah, tinggal print trus kumpul deh :D......hahahahahahahah

Jumat, 03 Desember 2010

Sejarah "To Kaili"


Kaili atau to-kaili (orang kaili) adalah salah satu suku bangsa terbesar diantara suku bangsa di SULTENG. kaili mendiami kabupaten donggala dan tarutama di lembah palu yang sering pula disebut tanah kaili.lembah palu menyangkut seluruh... Kawasan yang berada dalam lingkungan pegunungan yang menngelilingi seluruh pemukiman ditanah kaili (palu dan sekitarnya),baik yang masuk pemerintahan kota palu maupun sebagian wilayah pemerintahan kabupaten donggala. Menurut warga setempat dalam bukunya; sejarah kebudayaan to-kaili (orang kaili), menulis; orang kaili mengidentifikasikan diri sebagai to-kaili karna adanya persamaan dalam bahasa dan adat istiadat leluhur yang satu,dipandang menjadi sumber asal meraka. Bahasa kaili dalam arti lingua pranca dalam kalangan semua to-kaili digunakan secaara umum.disamping terdapat banyak dialek bahasa kaili yang juga menjadi identifikasi (seringkaLI tajam)dari sub kulltur atau sub etnis to-kaili yang mendiami pAda wiliyah-wilayah yang sering kali masih sangat terisolasi. Menurut masyarakat asal usul to-kaili di lembah palu berasal dari pegunungan sebla timur, sebua tempat bernama; Buluwatupalu, disitu banyak terdapat bambu kecil tumbu subur. Tenpat itu berada di bukit paneki ( sala satu desa di kec. Sigi Biromaru sekarang ) dan sering disebut Raranggonau. Mereka yang bermukim disinilah yang kemudian membuat permukiman baru di sekitar sungai palu ( tak jauh dari muara ). Pemukiman barub ini disebut palu cikal-bakal sebutan nama kota palu. Sedangkan dalam versi orang bugis yang telah tinggal turun menurun di tanah kaili menyebut berasal dari kata “paluE” (dikosongkan), ysitu mengosongksn teluk kaili dari air laut yang dinamakan Ri-Palu-E. versi ini dikaitkan pula dengan legenda terjadinya lemba palu yang menurut cerita sebelum jadi lembah atau daratan seperti sekarang ini. Zaman dahulu merupakan laut. Saat air surut, disebut air yang ditumpahkan kelaut lepas, dan teluk kaili pun jadi kosong sejak itulah disebut dengan kota palu.

disadur dari tulisan "Tyhan Black" pada group
Bengkel Seni Balia

Sabtu, 20 November 2010

00.45
udah lama banget gak nge'post....selain gak ada yg pengen di post, waktunya juga gak ada! ini aja gw bela2in nge'post di antara kesibukan gw nyari bahan referensi buat proposal....
sampe jam sgono gw blum juga bisa tdur pdahal biasanya udah ngorok jungkir balik turun naek... :(
mikirin judul proposal emang bikin mumet...
kmaren2 liat skripsi itu kyknya gaaampaaang banget deh...nah makin kesini kok makin musingin????
kata temen gw nulis itu musti pake feel...nah ini aja feelnya gag tau ngabur kmana??? (ada yg liat gak?? klo nemu hubungin gw yah :D)
mana dosen2 yg gw ajakin konsul pada sibuk smua lg... lengkap penderitaan dan kesengsaraanku....huhuhuhuhuhuhuhuhu...
dosen A said "aduuh sory dek, saya ada urusan sebulan ini...blum ada waktu kyknya!"
dosen B ssaid "mw bikin sendiri????? yakinn??? udahlaah sy bikinin ajah... stor DP 2,5 jt...sisanya ntar klo udah slese yudisium" X_X *dosen gila objekan!*
pilihan terakhirku jatuh pada Sang dosen muda gebetan sejuta umat.... aaarrghhtt.....klo sama yg ini justru gw yg takut!! ntar pasti disangkanya gw carmuk ama doski!! tauulaaahhh cewek2 sekampus pada gak seneng klo ni dosen deket sma cewek....iiiidddddiiiiihhh emang kalian syapanya dia???? (nah loh?? kok menyimpang dari topik sih?) blum lagi kkn yg di dpan mata???
*teriak kenceeng* "PAK DEKAAAAANNNNNN.....APA NGGA ADA KKP LAGIII????????PLEASE JGN TEMPATKAN SY DI TEMPAT YG GAK ADA KONEKSI BB'NYA!!!!!!"
aaarrgghhttt kuliah emang musingin...
eniwei yg udah mw buang2 waktu buat baca postingan gag guna gw ini, mending urusin tgas kuliah kalian aja gih sana,,,ntar kyk gw loh!!!! :D

Jumat, 16 Juli 2010

aku masih betah bermesraan dengan dingin malam dikota yang blakangan menjadi tempat pengasinganku.

Aku masih betah bermain dengan kata-kata yang selama ini hanya tekungkung dan terbungkus rapi dalam otakku.

Aku masih betah berkelana dalam ruang imajinerku yang sama sekali tak kasat mata itu...

aku masih betah dalam ketidaknyamananku bersamamu...


ingin ku berlari mengejar semua yang tergambar begitu indah dalam imajinasiku.

Tapi kemudian ku sadari itu absurt. Tak nyata. Tak ada. Tak pantas.

Lalu kemudian kualihkan kembali pandanganku padamu.

Tapi kupahami kita benar-benar jauh berbeda.

Ruang fikiran kita tertutupi tembok putih nan tinggi mencakar langit.

Aku sama sekali tak dapat menjamah fikirmu, aku sama sekali tak pahamimu, aku yang absurt bagimu.

Aku tidak nyaman. Namun ku tetap bertahan.


Sejauh mataku memandang, mencoba menelisik masa depan...

tapi aku tak lihat kamu dsana...

lalu harus bagaimana aku kalau ruang imajinerku pun tak mau menampungmu disana??

harus kukemanakan cinta dan asamu kepadaku?

Harus kukemanakan janji kita?

Dan yang lebih sialnya harus kukemanakan cintaku???

Senin, 28 Juni 2010



gw masih terbayang2 kesedihan atas kepulangan team kesayanganku Inggris ke rahmatullah... :)) hahahaha.... masih kesel juga dengan keputusan wasit yang menganulir gol yang dicetak yayangku si lampard... :( halaaaahh....coba ajah kedudukan kmaren 2-2, pasti mental pemain inggris gag down kyak kmaren!!! emang dasar si wasit rabun sinting!!
blom lagi gara2 itu gw harus kalah tarohan....(nominal atau apa yg dipertaruhkan gag usah diomongin di sini yaah!! rahasia perusahaan cing) :))
gilaa team gw dipermalukan team panser dengan skor telak 4-1!!! padahal kmaren si mick jagger nonton pertandingan mreka!! aaargght malu-maluin ajah!!!
gag kebayang gmana perasaannya si capello saat itu :(
gw ajah sampe nagis bombay ngeliat inggris pulkam!!
pokoknya mulai skarang gag ngaruh lagi dah tuh piala dunia..... masa bodo siapa yg mnang ntar!!!!!!
abis inggris udah gag ada!!! :(

Minggu, 27 Juni 2010

25 minutes #5 (end)

20 April 2010, pukul 18.35

Helena belum juga memperlihatkan batang hidungnya. Sementara aku masih ragu akan pergi atau tidak. Sungguh aku belum sanggup melihat lelaki yang amat kucintai bersanding dengan wanita lain dipelaminan.

Tak berapa menit kemudian Helena datang dan terkejut melihatku yang masih mengenakan piyama biru favoritku.

“Kau belum dandan?? Ya ampuuun ki....” ucap Helena terkejut.

“na... aku gak bisa pergi. Aku tidak sanggup! Aku sayang sama diriku sendiri, na... aku tidak mau menyakiti hatiku sendiri dengan ku pergi kesana.”

“Kiki... aku tahu bagaimana perasaanmu saat ini. Aku mengerti betul apa yang kau rasakan. Tapi apa kau tak ingin melihat Gerald untuk yang terakhir kalinya? Setelah ini kau boleh mengasingkan diri lagi, pergi kemana kek buat refresh otakmu dari lelaki brengsek itu. Terlebih kau belum mendapat penjelasan tentang semua ini dari Gerald, mungkin disana kau akan mendapatkan penjelasan tentang semua ini.”

“Okeh...aku pergi. Smoga Tuhan menguatkanku di sana, na”

Akupun kemudian mengganti bajuku dengan dress hitam yang dibelikan oleh Helena kemarin dan sedikit memoles wajahku seadanya. Kata Helena tidak baik jika terlalu menor.

“jangan lupa bawa tisue!” pesan Helena sambil nyengir.

Jarak mobil kami sudah semakin dekat dengan Hotel tempat pernikahan itu berlangsung. Jantungku berdegub semakin kencang, tanganku berkeringat saat mobil Helena memasuki lapangan parkir Hotel.

Helena kembali meyakinkanku untuk turun. Dan akupun turun dari mobil dengan dada yang tak berhenti berdebar. Jika bisa kupinjamkan jantung ini pada Helena akan ku pinjamkan agar aku tak lagi merasakan degubannya yang semakin menjadi-jadi.

Kami sampai pukul 19.35 di hotel tempat acara pernikahan itu berlangsung.

Wangi bunga melati langsung menyeruak ke hidungku saat aku melangkahkan kakiku ke dalam aula Hotel ini. Berpuluh-puluh bahkan mungkin beratus-ratus mata tertuju padaku. Ada yang melemparkan tatapan miris kepadaku, ada juga yang tersenyum, menahan tawa. Kuremas tangan Helena untuk menahan sakit hatiku sesuai dengan pesan Helena sewaktu kami di mobil tadi.

Di depan sana kulihat Gerald dengan gagah mengenakan tuxedo putihnya sementara Andrea mengenakan gaun pengantin putih dengan kristal swarowsky yang anggun. Sepertinya pernikahan ini direncanakan dengan sangat matang.

Aku mencoba memaksakan senyumku mengembang melihatnya disana. Walau hati ini bagai tertusuk krisnya mpu gandring. Kulihat mereka tersenyum bahkan tertawa meluapkan kebahagiaan mereka sebagai suami istri yang sah. Aku dapat membayangkan bagaimana mereka bersetubuh dengan halal. Sementara aku selama ini tak halal untuknya.

Aku tak dapat menafikkan bahwa wajahku pucat pasi melihat kejadian di hadapanku. Hatiku bagaikan daging ham dimulut baunya, digigitnya hatiku, dikunyahnya aku hingga lumat....lalu ditelannya sesuka hatinya.

Aku tak ada bedanya dengan seekor keledai ditengah kumpulan kuda pacuan, tak berarti apa-apa kecuali sebagai bahan tertawaan mereka. Bibirku kelu, kaku, beku, atau apalah itu namanya. Aku tak sanggup lagi berkata. Lututku lemas. Pipiku memerah seolah habis tertampar tangan lentik wanita yangbersanding dengannya itu. Aku rapuh berada disini.

Aku masih berdiri disini berharap ia kan berbalik menoleh ke arahku dan berlari mengejarku. Tapi itu hanyalah kejadian yang berada dalam ruang imajinasiku saja. Pada kenyataannya aku hanya dapat mematung disini melihatnya tersenyum bahagia dengan wanita itu. Wanita yang jauh lebih sempurna dariku. Wanita yang banyak didambakan lelaki-lelaki yang ada.

Ada sesal yang menyertai kehadiranku malam ini. Betapa bodohnya aku datang kepernikahan mantan pacarku, atau lebih tepatnya (masih) pacarku. Aku hanya akan menambah luka baru dalam hatiku padahal lukanya yang dulu bahkan belum sembuh. Perih.

Berulang kali ku coba memutar fikirku guna meluruskan hatiku. Berulang kali kucoba berkata bahwa semua ini hanyalah mimpi. Tapi berulang kali juga kutersakiti karena tersadar bahwa semua ini nyata adanya. Aku tidak dapat lagi bertahan lebih lama disini.

Aku berlari pergi meninggalkan ruangan itu dan masuk ke dalam mobil. Saat ini sepertinya mobil adalah tempat persembunyianku yang paling aman untuk menangis. Dan aku tertunduk menangis disana.

Setelah 5 lembar tisue kuhabiskan untuk menyeka ingus dan airmataku, terdengar suara kaca mobil diketuk pelan. Aku mengangkat wajahku melihat keluar.

Sesosok pria bertuxedo putih tengah berdiri disana. Terlihat begitu tampan dari biasanya.

Aku kemudian membuka pintu mobil. Dalam hatiku bertanya 'untuk apa dia ada di sini? Untuk melihatku menangis dan kemudian mencibirku?'

“Kiki...” sapanya.

“Untuk apa kau kesini?? puas kau melihat ku seperti ini?? Maaf, sebenarnya aku ingin lebih lama disana namun ku tak sanggup melihat semua ini, Ger!” aku lagi-lagi menundukkan wajahku. Aku tak sanggup melihatnya dengan pakaian pengantinnya itu.

“Aku ingin menjelaskan semuanya, ki. Boleh aku masuk?”

Aku mengangguk. Dan ia pun masuk dan duduk di tempat duduk pengemudi di samping kananku.

“Kenapa kau tidak datang di kedai kopi waktu itu? Aku menunggumu” tanyanya.

“Aku datang Ger! 25 menit setelah kau pergi.”

Ia berbalik memandangiku, menatap begitu dalam ke dalam mataku. Aku tertunduk, tapi masih menatapnya melalui celah-celah rambutku.

“Sungguh?? Aaarght.... kalau saja aku menunggumu lebih lama...” sesalnya. “Aku tidak menginginkan pernikahan ini ki... kau ingat saat kita terakhir kali di bukit seminggu yang lalu?” ia manatapku dan melanjutkan kembali perkataannya. “Itu hari dimana aku melamar Andrea.”

Aku ternganga kaget. Dia menyetubuhiku di hari yang sama dengan pelamarannya dengan wanita itu.

“...” aku tak dapat berkata apa-apa. Masih terdiam terkejut dengan pengakuannya.

“Kejadian ini bermula 1 bulan yang lalu setelah kau berangkat ke luar kota mengunjungi kakakmu setelah aniversarry ke-4 kita. Aku menghadiri Ulang tahun Uky saat itu, aku diperkenalkan dengan Andrea. Saat itu aku mabuk berat, ki.... kejadian itu tak dapat terelakkan lagi, aku bersetubuh dengan andrea.”

Kali ini aku benar-benar tak sanggup menahan airmataku lebih lama. Aku menangis sejadi-jadinya. Dengan respon ia memelukku menenangkanku. Aku menepiskan tubuhnya dariku, ada rasa jijik berada dipelukannya.

“Sory ki... aku hanya ingin berkata jujur. Aku tak mau lebih lama lagi membohongimu.”

“Aku betul-betul tak menyangka kau sekejam ini, ger!” ucapku menyeka airmataku. “dan Andrea hamil oleh perbuatanmu?” sambungku menanyakan pertanyaan yang sebenarnya telah ku ketahui jawabannya.

Ia mengangguk tanpa berkata.

“Aku menunggumu lama di kedai itu, tapi kau tak juga datang. Padahal aku berjanji jika kau datang aku akan membatalkan pernikahan sinting ini.” akunya.

Lagi-lagi aku tersentak mendengar pengakuan itu meluncur dari mulutnya. Aku terlambat 25 menit. Jika saja saat itu aku mengalahkan egoku dan pergi menemuinya lebih cepat, mungkin aku tak duduk disini berlinangan airmata.

Ia mencoba menggenggam tanganku, tapi ku tepiskan. Aku jijik jika membayangkan ia bersetubuh dengan Andrea disaat aku tengah bersedih merawat kakakku yang sakit parah di luar kota.

“Kenapa kau tega sekali denganku, Ger??? Salahku apa??? Aku kurang baik apa?? kenapa kau bisa-bisanya menghianatiku padahal kau tahu saat itu aku sedang bersedih karena kakakku. Kau jahat, ger!”

“Sory Ki!! aku memang brengsek. Aku tak pantas untukmu.”

“Mulai sekarang anggap aku tak pernah ada. Anggap kita tak pernah saling mengenal. Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi. Pergi dari sini!” ucapku tegas.

“Ki... please....maafkan aku.”

“Asal kau tahu. Sudah cukup aku kau sakiti. Turun kau dari mobil ini. Aku tak ingin melihat mukamu lagi!” aku mulai muak melihatnya.

Ia turun. Seiring turunnya ia ku putuskan untuk melupakannya selama-lamanya. Aku tidak ingin menyesali 25 menit keterlambatanku waktu itu. Itu bukan kesalahan tapi jalan Tuhan untuk memisahkanku dengannya, jalan terbaik yang diberikan Tuhan untukku.

Aku menenangkan hatiku kemudian menyeka air mataku lalu memperbaiki riasanku. Sesuai pesan Helena tadi aku membawa alat riasku. Aku turun dan memasuki gedung itu lagi.

Kukembangkan senyumku walau pahit, kulangkahkan kakiku masuk.

Sejak saat ini takkan ada lagi Gerald. Aku akan bertekad melupakannya. Aku bukan wanita lemah yang terus menangisi lelaki brengsek seperti dia. Aku harus tegar.

Tuhan kuatkan aku melalui hari-hariku selanjutnya. Semoga aku bisa bertahan.

***

END

Minggu, 23 Mei 2010

25 Minutes #4

Hari pertama setelah kejadian itu aku berharap ia akan menelponku dan menjelaskan alasan sebenarnya. Tapi tidak juga ia lakukan itu.

Air mataku masih saja belum bisa berhenti mengalir. Kalau saja air mata ini ditampung, mungkin banyaknya sudah seperti kolam ikan dibelakang rumahku.

Aku merebahkan tubuhku di kasur yang berserakan tisue-tisue yang basah oleh air mata dan ingusku. Tak sengaja mataku menghampiri sebuah novel tebal bersampul hitam bertuliskan “twilight” oleh Stephenie Meyer. Sekelebat memori tentang lelaki sadis itu pun kembali menyeruak di dalam otak.

Saat itu Anniversary kami yang ke-4, sebulan yang lalu. Ia menghadiahiku novel itu. Dan aku menghadiahinya sebuah asbak berlogokan “Manchaster United” club sepak bola favoritnya.

“aku tahu kamu lagi nyari novel ini kan?? disini emang blum available. Aku sengaja pesan lewat on-line shop. Aku juga udah booked yang “new moon” buat kamu. Katanya bulan depan kalau sudah terbit mereka langsung kabarin aku, dan aku langsung kasih ke kamu.” ucapnya menggebu-gebu.

“iya... makasiih!” jawabku seadanya.

Janji itu belum ia tepati hingga kini, bahkan mungkin ia telah melupakan janji itu semenit setelah ia mengucapkannya.

Mengingat memori itu membuat air mata ini mengalir lagi. Ia benar-benar mampu menguras air mataku. Sedang ia disana mungkin tengah sibuk-sibuknya mengurus penikahan sampahnya itu. Pasti tak sedikitpun dibenaknya terlintas diriku disini yang menangis karenanya.

Esok paginya ia menelponku. Telponya yang pertama, tak ku angkat. Telponnya yang kedua juga tak ku angkat, hingga telponnya yang kelima kalinya aku baru bisa menetapkan hatiku untuk mengangkatnya.

Ia memintaku untuk menemuinya pagi ini di sebuah kedai kopi, kedai kopi yang sebenarnya jarang ia kunjungi.

Hatiku ingin sekali menjerit dan berteriak “aku akan kesitu...” tapi rupanya hati ini dikalahkan oleh ego dan tingginya harga diri -aku menolak ajakannya.

“Aku akan terus menunggu disini sampai pukul 5 sore ini, kalau-kalau kau berubah pikiran, datanglah... Aku memakai baju warna biru.” katanya berharap aku kan mengubah pikiranku.

“terserah... sampai kapan pun kau menungguku di situ, aku tak akan pernah datang. Bukannya malam itu kau telah membuangku? Dan asal kau tahu, sejak saat itu aku telah membunuh perasaanku padamu.” ungkapku tegas dan langsung menutup sambungan telponku, walau sebenarnya hati ini tercabik, berdarah, dan bernanah karena ucapku itu.

Aku terus memandangi jam dindingku. Pukul 13.00. sudah lebih 4 jam dari saat ia menelponku tadi. Aku masih punya waktu 4 jam lagi dari sekarang untuk mengubah fikiranku. Siapa tahu ia akan menjelaskan semua yang terjadi padaku, atau Siapa tahu ia bermaksud menarik ucapannya dan kembali bersamaku? Tapi bagaimana dengan pernikahannya yang tinggal esok pagi? Aku tidak akan berani melukai keluarga besarnya dan keluarga besar Andrea yang telah susah payah membuat pesta pernikahan itu. Aku tidak boleh bersikap egois. Biarlah sakit ini kurasa seorang diri di sini. Dan akhirnya aku tetap pada pendirianku untuk tetap bertahan dalam luka. Tak melihatnya lagi mungkin akan menjadi penawar sakit hatiku.

Di antara jam-jam terberat itu ada perdebatan antara kelemahan hatiku melawan kerasnya ego dan harga diriku. Hati ini terus saja menarik-narikku untuk pergi menemui lelaki itu, tapi ragaku tertahankan oleh ego, aku bukan wanita lemah, aku tak boleh menemuinya.

5 menit sebelum pukul 17.00 akhirnya aku dapat berkompromi dengan egoku, hati dan perasaan ini tidak dapat lebih lama lagi kubohongi. Aku ingin bertemu dengannya. Dengan langkah cepat kuambil kunci mobil yang terletak di atas meja televisi. Ku tancapkan gas menuju kedai kopi itu, perjalanan yang lumayan jauh, aku tak yakin dapat bertemu dengannya namun aku tetap menancapkan gasku sekencang yang ku bisa.

Pukul 17.20 aku sampai di kedai kopi tempatnya menungguku, aku terlambat 20 menit. Smoga ia masih disini. Hari sudah sore, tapi kedai kopi ini masih saja ramai. Aku memanjangkan leher mencari-cari lelaki berbaju biru diantara tubuh-tubuh para bapak-bapak pejabat yang menghabiskan waktu luangnya dengan bercengkrama dengan rekannya ditemani segelas kopi hangat itu.

Aku belum jga menemukan sosoknya. Seorang waiters menghampiriku.

“Ada yang bisa saya bantu, mbak?” tanyanya ramah.

“saya mencari teman saya, ia berada disini sejak tadi pagi, kira-kira sejak pukul 9 tadi, apa mbak tahu keberadaannya sekarang?” tanyaku cemas.

“Oowh... lelaki berambut jabrik, tinggi, putih, dan memakai baju berwarna biru itu?”

“iya..iya...dmana dia?”

“Aduh... tapi kayaknya mbak terlambat. Dia sudah pergi sekitar 25 menit yang lalu.” jawabnya sambil melihat ke arah jam tangan putih yang melingkar di pergelangan tangan sebelah kirinya.

Aku terlambat. Aku tak punya kesempatan lagi.

Dan akhirnya akupun pulang. Pulang untuk menjatuhkan air mata lagi. Pulang untuk bertekad melupakannya. Pulang untuk menghapus sgala memori tentangnya.dan pulang untuk membuang sgala perkataannya yang slama ini melekat di hati.

Sampaiku dirumah, aku langsung merebahkan tubuhku di atas spring bed yang tertutupi seprei berwarna abu-abu itu. Kamarku masih saja berantakan, membuatku semakin pusing melihatnya. Akupun bangkit dari rebahanku, kupunguti satu per satu tisue-tisue yang berserakan di lantai maupun di atas tempat tidurku dan kemudian kubuang ketempat sampah yang juga berwarna abu-abu di sudut kamarku. Tak sengaja mataku bertabrakan dengan sebuah kertas merah didalam tempat sampahku. Aku tahu itu adalah undangan Gerald dan Andrea yang kubuang malam itu. Ku pungut. Kubuka plastik transparan yang membungkus undangan itu, Aku belum sempat membacanya sejak Gerald memberikannya padaku malam itu. Aku tahu ini kan menyakitkanku lagi, tapi aku tetap harus membukanya.

Kubuka undangan itu dengan hati bergetar. Disisi kirinya terdapat foto Lelaki biadab itu tengah berpegangan tangan dengan wanita bersepatu kaca itu dengan sangat mesra. Sekali lagi untuk kesekian kalinya air mataku tumpah ruah.

Aku terduduk tertunduk lemas di depan tempat sampahku memandangi undangan itu. Warna merahnya seolah menggambarkan merahnya hatiku yang terluka karena pernikahan itu, duri gambar mawar yang terukir dipojok kanan undangan itu seolah menusuk hatiku lebih dalam lagi.

Dengan sekuat tenaga kucoba untuk membacanya. “Selasa, 20 April 2010 pukul 19.00”.

'besok malam?? ia akan melangsungkan pernikahannya dengan wanita lain besok malam? Padahal seminggu yang lalu ia bersetubuh denganku.' ucapku dalam hati. Aku masih saja belum bisa menerima kenyataan ini.

Tak lama kemudian Handphoneku berbunyi. Dengan susah payah kuraih handphoneku yang kuletakkan di atas meja kerjaku.

“kiki?” suara wanita diseberang terdengar sangat cemas.

“iya, na!” jawabku. Ia adalah Helena. Sahabat baikku sejak pertama kali masuk kuliah.

“are you okay?” tanyanya memastikan. Sepertinya ia telah mendengar tentang pernikahan itu.

“I'm not okay, na.... aku yakin kamu sudah tahu tentang pernikahan itu.”

“ia... aku dengar dari temen-temen kampus. Sejak kemarin aku mencarimu tapi rupanya kau tidak ke kampus. Sejak kapan kau mengetahui rencana pernikahannya ini, ki?”

“2 hari yang lalu, na... dia mengakhiri hubungan kami dan langsung menyerahkan undangan pernikahannya itu. Aku rapuh, na.”

“Tenang ki... dalam 15 menit aku akan sampai di rumahmu.” ucapnya kemudian memutuskan sambungan telponnya.

Belum sampai 15 menit setelah telponnya di tutup, seseorang mengetuk pintu kamarku. Ku buka dan benarlah ia adalah Helena. Ia mengenakan rok mini jeans dan t-shirt pinknya, membawa 2 kantongan plastik bertuliskan 2 nama toko baju favorite kami.

Dibukanya kantongan pertama, terlihat mini dress hitam yang glamour. Dan dilemparkannya padaku.

“untuk apa ini, na?” tanyaku heran. Sahabatnya lagi bersedih dia malah asik-asikan memamerkan hasil belanjaannya.

“pokoknya besok malam kau ikut denganku ke resepsi pernikahan lelaki bejat itu!”

“kau gila, na?? apa kata orang-orang nanti? Aku bakalan jadi bahan tertawaan mereka!” tolakku.

“Tidak, ki!!! justru mereka akan lebih mentertawakanmu kalau kau hanya diam saja dikamarmu yang sudah seperti kandang kambing ini, menangis meratapi nasibmu dan sadisnya perlakuan Gerald terhadapmu. Kau harus bangkit ki.... kau harus memperlihatkan sama semua orang kalau kau bukan wanita lemah. Pokoknya kau harus memperlihatkan sama si Kanibal hati itu kalau dia salah besar telah meninggalkanmu demi perempuan itu.”

Aku terkejut mendengar perkataan Helena barusan. Ada benarnya juga ucapan wanita centil ini.

“...” aku hanya bisa diam.

“hooy non...kok diam aja???” ditepuknya pundak kiriku untuk menyadarkanku dari lamunku. Ditariknya lenganku menuju cermin besar di pojok kamarku. “coba kau lihat mukamu! Mata sembab dan bengkak gini karena apa coba?? karena kau tidak bosan-bosannya mengasihani diri sendiri dengan mengurung diri dikamar dan nangis sejadi-jadinya. Buang-buang tenaga, buang-buang tisue!” celotehnya. Namun dalam hati aku membenarkan perkataannya. “Look at you ki! Kau cantik! Tidak ada alasan untuk kau tidak menghadiri pernikahan bangsat itu! Would you like to go with me?”

Entah mengapa kepalaku mengangguk sendiri tanpa meminta respon ke hati terlebih dahulu. Bibir Helena langsung mengembang menyambut anggukkanku.

“Okeh kalau begitu. Besok aku jemput jam setengah 7. Ingat, Tidak ada alasan untuk berubah keputusan!! Aku balik ya ki...” ucapnya tegas dan berlalu keluar meninggalkan kamarku.

Helena memang selalu seperti itu. Datang sebelum diundang dan pergi sebelum di usir.

Sebenarnya aku masih belum terlalu yakin akan keputusanku menghadiri pernikahan itu. Membayangkan rasanya saja aku ingin menangis. Tapi apa yang diucapkan Helena ada benarnya juga.


to be continue...

Senin, 17 Mei 2010

25 Minutes #3

Empat hari setelah kejadian malam itu, ia menelponku.

“Ki... bisa ketemuan?? ada hal penting yang harus kubicarakan denganmu”

Hatiku bergetar. Sebuah tanda tanya besar terpampang dihadapanku. Hal penting apa yang membuatnya menelponku di tengah gelapnya malam seperti ini.

“iya... kita ketemuan di bukit tempat biasa... gak usah jemput, biar aku datang sendiri.” jawabku mengiyakan permintaannya.

Piyama biru mudaku menjadi penghangatku diperjalanan menuju bukit tempat kami sering bercengkrama. Aku hanya berjalan kaki, karena letak bukit itu tidak begitu jauh dari tempat tinggalku.

Kudapati ia ternyata telah berada disana. Dari jauh nampak wajahnya tak seperti biasanya. Ada yang tak beres sepertinya.

Perlahan aku mendekatinya yang masih belum sadar dengan kehadiranku. Ia masih duduk di atas motor bebeknya, tertunduk lemas.

Aku menyapanya dengan tanda tanya. Ia menoleh kearahku dan tersenyum tipis melihat kedatanganku lalu kami pun sibuk dengan diam kami masing-masing. Aku tak berani memulai untuk berkata. Ia yang mengajakku ke sini untuk membicarakan sesuatu, maka ialah yang seharusnya memulai pembicaraan ini.

2 menit, 3 menit, kutunggu tapi ia tak juga membuka suara. Rasa penasaran didada makin menjadi-jadi melihat kebisuannya. Akhirnya akulah yang sekali lagi mengalahkan egoku dan membuka suara menanyakan sebab kebisuannya itu.

“Ger... katanya kamu mau ngomong sesuatu. Kok daritadi cuman diem?” tanyaku penasaran.

Ia masih setia dengan kebisuan dan khayalnya sendiri. Tak menjawab sepatah katapun.

“Geeerrr.....jadi kamu nyuruh aku jauh-jauh ke sini cuman buat ngeliat kamu bengong gini??? kalo gitu aku balik!” emosiku memuncak. Aku bangkit dan berbalik hendak pergi. Tapi ditariknya lenganku.

Aku lantas menghentikan langkahku, tapi badanku tak berbalik sedikitpun menoleh kearahnya. Ia pun begitu. Tangannya masih menggenggam erat lengan kananku. Tapi kepalanya masih saja tertunduk lemas seperti tadi.

“ki.... sory..... kayaknya hubungan kita sampai disini saja”ucapnya pelan dan getir.

Saat itu hatiku bagaikan kerupuk yang dilindas oleh mesin pengaspal jalan. Bukan saja remuk dan retak, tapi hancur hampir menjadi layaknya debu. Aku tak dapat berkata apa-apa.

Kurasakan hangatnya airmata mengaliri pipiku, pipiku yang dulu pernah dicubitnya dengan gemas. Mengalir membasahi bibirku, bibirku yang dulu pernah dilumatnya dengan hangat.

Masih belum ada kalimat yang tertoreh setelah ucapannya tadi. Aku masih setia dalam kebisuan yang tadi kepunyaannya. Hatiku terlalu hancur mendengar kalimatnya tadi, hingga sepatah katapun terlalu berat untuk meluncur dari bibirku.

“Ki....aku minta maaf” ucapnya lagi, berharap akan ada sepatah kata yang terucap dari bibirku.

Aku masih membelakanginya. “Kenapa ger?? salahku apa?” tanyaku datar.

“kamu gak salah apa-apa. Aku yang salah.”

ditariknya tubuhku untuk menghadap ke arahnya. Aku masih belum berani menatapnya. Aku tak ingin ia melihat airmataku, aku tak pernah inginkan itu. Aku tak mau terlihat seperti wanita bodoh yang menangisi lelaki yang telah mengambil kesucianku.

“please... ngertiin aku.. aku sayang kamu ki... sungguh! Tapi aku tak bisa terus melanjutkan hubungan kita... aku tahu bagaimana beratnya perasaanmu, dan percayalah aku juga merasakan hal yang sama.” jelasnya.

Aku terus menundukkan kepalaku, karna airmata ini semakin deras mengalir, kugigit lidahku agar aku tak mengeluarkan suara, agar ia tak mendengar tangisku. Tapi ternyata ia menyadarinya. Diangkatnya wajahku dan dihapusnya airmataku.

“please.... jangan nangis ki.... air matamu terlalu berharga untukku. Aku tak mau lihat itu!”

“kau bodoh... bagaimana bisa kau menyuruhku untuk tidak menangis karenamu?” ucapku emosi.

Lalu kemudian dipeluknya aku dengan erat. Aku dapat merasakan desahan nafasnya di telingaku. Aku tak ingin melepaskan pelukan ini. Tak akan pernah ingin melepaskannya. Tapi ia melepasnya.

Kulihat ia merogoh tas selempang yang sejak tadi ia kenakan. Mengambil sesuatu. Mungkinkah ia akan memberikanku novel “new moon” karya Stephenie Meyer yang pernah ia janjikan padaku itu dan kemudian menarik kembali perkataannya untuk berpisah tadi? Atau mungkinkah ia akan memberiku sekotak coklat untuk membujukku agar tidak menangis, seperti yang pernah ia lakukan saat pemakaman ibuku dulu?

Tapi rupanya aku salah besar. Ia mengeluarkan selembar undangan berwarna merah, berlapis plastik transparan. Ia menyodorkannya ke arahku. Ku baca disudut kiri bawahnya, “Gerald & Andrea”.

“Besok lusa. Aku sangat mengharapkan kedatanganmu” ucapnya seraya menyodorkan undangan merah itu.

Tanganku bergetar menerima undangan itu. Kuremas untuk melampiaskan emosi dan sakit hati didada. Lututku lemas. Aku benar-benar tak tahan untuk berdiri lebih lama lagi dihadapan pria sadis ini. Ia telah dengan tega memutilasi hatiku setelah ia rajam dengan pisau penghianatan berupa undangan merah yang bak sampah dimataku. Aku berlari pulang tanpa mengacuhkannya yang berteriak memanggilku setelah ia sakitiku seperti ini. Aku bukan wanita murahan yang dengan rela berbalik arah kepadamu setelah kau bunuh hati ini.

Aku terus berlari menuju rumahku. Kali ini kurasakan jarak ke rumahku menjadi berlipat-lipat kali lebih jauh dari biasanya. Air mataku masih saja menghiasi pipi, bahkan makin deras ia mengalir. Berpuluh-puluh pasang mata menatap heran padaku, aku tak perduli.

Minggu, 02 Mei 2010

25 Minutes #2

tersebutlah ia, Gerald. Lelaki yang paling kusayangi setelah ayah dan ketiga kakakku. Ia mengisi hampir separuh usiaku. Sahabatku sejak kami masih belia, dan menjadi kekasihku saat kami remaja, bahkan hingga ku dewasa.

Seminggu sebelum pernikahan tiba-tibanya dengan wanita bersepatu kaca itu -begitu aku menyebutnya, ia pernah mengucapkan satu kalimat yang takkan pernah akan ku lupa.

Saat itu aku belum tahu apa-apa dengan rencana pernikahan itu. Kami duduk berdua di bukit tak jauh dari rumahku. Hijau rerumputan yang mengenai kaki kami tak lagi terasa gatal. Angin ini pun seolah menggambarkan kegembiraanku bertemu dengannya.

Ia menatapku dengan tatapan kosong. Aku tak cukup pandai untuk menterjemahkan arti tatapannya itu.

“ki... apa kamu masih akan tetap menyayangiku saat ku ada di jalan yang salah nantinya?” tanyanya.

“ngomong apa sih ger?”

“ng...ngga...ngga kenapa-kenapa kok...aku cuman pengen bilang, kalo aku akan selalu mencintaimu dalam keadaan apapun dan bagaimanapun. Apa kau juga begitu?”

“.....” aku hanya terdiam mendengar ucapannya barusan.

“kok diam??aku butuh jawabanmu,ki!”

“aku rasa aku gak perlu menjawabnya, karena aku tahu kamu tahu apa yang kurasa saat ini. Toh kamu sendiri tahu kalau buatku perasaan itu untuk dirasakan bukan untuk diumbar dengan kata-kata.” jawabku sok diplomatis.

Angin yang berhembus meniup rambut kita membuat badan terasa kaku dan beku. Ia menatapku sekali lagi. Tak berapa lama akhirnya ia melumat bibirku dengan lembut. Tangannya pun menjalar ke tengkukku kemudian dadaku. Dan kami tak terelakkan untuk jatuh kedalam percintaan hangat dan membara itu lagi. Untuk kesekian kalinya.

Setiap kali melakukannya ada rasa bersalah yang teramat sangat. Tapi disisi lain aku juga tak dapat menolak kehangatan yang ia tawarkan.

Malam itu aku terbang melayang dibuatnya. Sepenuh hati ku yankinkan diriku hanya untuknya.

Hubungan kami telah terjalin begitu lama. Gerald telah mengenal kedua orang tuaku dengan sangat baik. Begitupun denganku. Aku sangat berharap kelak kami akan menjadi keluarga kecil yang bahagia.

.... to be continue .....

Sabtu, 01 Mei 2010

25 Minutes #1

Aku tak dapat menafikkan bahwa wajahku pucat pasi melihat kejadian di hadapanku. Hatiku bagaikan daging ham dimulut baunya, digigitnya hatiku, dikunyahnya aku hingga lumat....lalu ditelannya sesuka hatinya.

Aku tak ada bedanya dengan seekor keledai ditengah kumpulan kuda pacuan, tak berarti apa-apa kecuali sebagai bahan tertawaan mereka. Bibirku kelu, kaku, beku, atau apalah itu namanya. Aku tak sanggup lagi berkata. Lututku lemas. Pipiku memerah seolah habis tertampar tangan lentik wanita yang bersanding dengannya itu. Aku rapuh berada disini.

Aku masih berdiri disini berharap ia kan berbalik menoleh ke arahku dan berlari mengejarku. Tapi itu hanyalah kejadian yang berada dalam ruang imajinasiku saja. Pada kenyataannya aku hanya dapat mematung disini melihatnya tersenyum bahagia dengan wanita itu. Wanita yang jauh lebih sempurna dariku. Wanita yang banyak didambakan lelaki-lelaki yang ada.

Ada sesal yang menyertai kehadiranku malam ini. Betapa bodohnya aku datang kepernikahan mantan pacarku, atau lebih tepatnya (masih) pacarku. Aku hanya akan menambah luka baru dalam hatiku padahal lukanya yang dulu bahkan belum sembuh. Perih.

Berulang kali ku coba memutar fikirku guna meluruskan hatiku. Berulang kali kucoba berkata bahwa semua ini hanyalah mimpi. Tapi berulang kali juga kutersakiti karena tersadar bahwa semua ini nyata adanya.


.... to be continue....

Selasa, 06 April 2010

bLajar ataU onlend nih?????hahaha

tau gak... ini pertama kalinya gw update di dalam kelas...hahahah
gilaa ni gw... dosen di depan udah bebusa-busa ngomongnya, eeh,,,, gw malah nge-update tulisan....
abis boring banget cing...gw duduk di belakang, gak ada satupun temen gw yang ngedengerin dosen gw ngajar... :D
sekarang lagi berlangsung mata kuliah MPH atau Metode Penulisan dan Penelitian Hukum.... bekal gw ntar kalo nyusun skripsi... (gimana mo lancar ntar nyusunnya klo kerjaan gw cman gini???) hahahha... maafkan aku ibuuu dosenkuu :)

Rabu, 31 Maret 2010

makelar skripsi

blakangan dengan disadari ataupun tidak... istilah makelar kasus sudah sangat akrab di telinga. apalagi dengan ramainya pemberitaan tentang pelaporan Susno Duadji tentang banyaknya Markus (istilah keren dari makelar kasus) di kepolisian.

laen halnya di wilayah kampus gw... istilah makelar skripsi justru lebih familiar dan mengalahkan popularitas 'Markus'nya si Susno Duadji...

hal ini sudah menjadi rahasia umum di kampusku. yang parahnya lagi si Makelar skripsi ngga laaen dan ngga bukan adalah DOSEN2 gw tercinta sendiri.

emang sih ngga semua dosen yang terlibat dalam mafia pendidikan ini, seengganya masih ada sebagian kecil dosen yang menentang praktek PEMBODOHAN dan praktek TAIK ini. tapi rupanya sebagian KECIL dosen itu tdak mampu melawan kuatnya arus mata rantai pemesanan skripsi ini. sialnya lagi pemimpin fakultas kami seolah tutup mata dan tutup telinga akan fenomena ini. doski cuman sibuk mempersiapkan diri untuk naik jabatan mungkin??? dimana hati kalian??? tugas kalian adalah mencerdaskan kami... bukan membodohi kami!

yang gw sangat sesalkan ternyata banyak juga mahasiswa yang mau dibodohi.
mahasiswa yang tidak punya keberanian untuk menulis sendiri dan melawan arus pembodohan ini. sekali lagi gw bilang ini adalah pembodohan.
kami dengan tidak disengaja dipaksa untuk memesan skripsi.
menurut pengakuan beberapa rekan gw yang membuat skripsinya sendiri, mereka terkesan dipersulit dalam mengurus ini itu..
aaargghhtt...mau jadi apa fakultas ini??? kita adalah orang-orang yang tau dan mengerti HUKUM tapi mengapa yang terjadi malah seperti ini???

tulisan ini gw buat biar para cecunguk2 pembuat dan pemesan skripsi itu tau dan sadar akan tidakan mereka!!

dan gw berjanji atas nama bokap dan nyokap gw di surga.... org2 yang gw tau betul tidak menyetujui tindakan BODOH ini akan berusaha semampu gw untuk membuat skripsi sendiri kelak... bukannya perubahan itu harus bermulai dari diri sendiri kan??

Minggu, 21 Maret 2010

mungkin hingga akhir waktu???

lagi-lagi nama itu kembali hadir dan mengisi relung hati, setelah sempat sekian lama mati suri, iakembali. kembali menawarkan cinta yang dulu tlah kupenjarakan dalam ruang tak terjamah siapa pun..

tapi kini ia tak lagi sendiri... begitupun diriku!!

kami bagai korban-korban cinta yang diombang-ambing semaunya, sesuka hatinya, sekehendaknya...

membuat kami melayang mengetahui bahwa ternyata masih ada cinta, tapi sesaat kemudian disadarkannya kami akan kenyataan bahwa kami tak lagi sendiri. kami tak dapat dipersatukan dalam nama cinta yang agung itu, karena sesungguhnya sayap-sayap cinta kami telah direngkuh oleh anak-anak adam dan hawa yang lain.

kenyataan ini menegarkan hatiku. tapi juga sekaligus membunuh harapku dengan perihnya yang bagai sembilu yang menyayat hati, mencincangnya hingga remuk dengan sepisau sepi.
aku tegar karena menyadari bahwa ia disana masih menyimpan rasa. rasa yang sama seperti yang telah 3 tahun belakangan ku simpan dan kusembunyikan begitu dalam di hati. dan perih ini karena aku menyadari diantara kami ada hati-hati tak berdosa yang tak ingin sama sekali tuk ku sakiti, tak tega tuk ku lukai. hati-hati yang tak tahu apa-apa tentang rasa yang tak terungkap diantara kami.

entah harus sampai kapan kami memendamnya...
entah harus sampai kapan kami berdiam diri menyimpannya di dalam hati...
mungkinkah HINGGA AKHIR WAKTU seperti apa yang pernah kau ucaokan padaku???

Senin, 08 Maret 2010

Maaf jika ku diam

bukan bermaksud mengadili atau bahkan menghakimi...
aku hanya manusia yang punya hasrat tuk menilai manusia lain...

aku tahu, tak sedikitpun dan tak sedetikpun ia menyayangku...
ia tak pernah perduli dengan dingin dan peluh di tubuhku...
ia tak pernah perduli dengan air mata yang tumpah ruah...
ia tak pernah sedikitpun perduli dengan rasa dan asaku...
aku tahu itu...

saat aku terluka, tak pernah ada peluk dan dekapnya...
ia dapat mengubah renyah tawaku menjadi duka, tapi ia tak dapat mengubah duka dan lukaku menjadi senyuman, apalagi tawa???

jika suatu saat ia membaca semua ini, mungkin ku tak ada lagi...
karena ku yakin ia tak kan pernah perduli...
mungkin kelak nanti jika raga ini tak lagi bernyawa, barulah penyesalannya kan menghukumnya...
itupun jika Tuhan masih berkenan tuk membuka hatinya...

yang ku bisa skarang hanya berusaha dan mencoba tersenyum bahagia didepan semua orang,
agar tak ada satupun yang tahu kegelisahan hati...
agar tak ada yang tahu ketidakwajaran perlakuannya padaku...
agar aku tetap dapat melihat senyuman lelaki disampingnya yang begitu kucintai...
paling kucintai setelah Allah dan ibuku di surga....

semua ini kulakukan untuk semuanya...
smoga suatu saat kalian pahami...

Senin, 01 Maret 2010

skali lagi aku kehilangan...


pagi itu begitu rapuh hati ini.
belum juga aku menyambut senyumku, malah tangis yang duluan mengusikku.
skali lagi aku remuk.
skali lagi aku hancur.
terlintas kembali secuil memori tentangnya, sulit tuk kulihat amarahnya, bahkan tak pernah!
selalu hanya ada senyum saat binar matanya melihatku.
memori ini mungkin hanya secuil, tapi ia begitu indah.
ku coba tuk menahan air mata sekuat yang ku bisa...
ku coba menengadahkan wajahku agar air mata ini tak tumpah...
tapi ku tak sanggup... aku jatuh!
perih bagai sembilu.
aku tertusuk sepisau luka skali lagi.

adilkah Engkau jika ini yg terjadi?

dulu pernah kurasakan perih ini.
perih yang seharusnya blum kurasakan pada usia sebelia itu.
perih yg hingga saat ini masih membekas.

kini perih itu Kau sematkan lagi di hati.
perih baru yang membuka bekas luka masa laluku.
membiarkannya menganga dan berdarah-darah.

Kau skali lagi mengambil satu lagi 'wanita terkasih' dalam hidupku..
wanita yang selalu mengingatkanku pada ibuu..
wanita yang ketulusan hatinya bagikan ibuku...
aku terluka melepasnya...

akan ku simpan hatimu bersamaku.
akan kujaga dan kurawat ia baik2.
akan kubiarkan ia tetap ditempatnya.
ku ingat janjimu..
suatu saat kita pasti kan bertemu...
di SURGA, tempat kita tertawa

Senin, 15 Februari 2010

Menengok kearahMu skali lagi


menggali malam yang kian melarut dengan secuil harapan kenangan kita akan kembali terusik...
aku mencoba memberanikan diri tuk menengok kembali ke arahmu yang kian lama kian menjauh...
ada skit saat senyummu kau lontarkan padaku...
bukan karna kau menyakitiku...
tp karna senyum itu bukan lagi milikku...
ada galau saat ku ingat kebersamaan kita dulu...
tawa2 yang hadir terselip cinta...
canda yang tercipta hangatkan malam kita...
kapan lagi itu kan ada???
kau mungkin bukan lelaki terbaik yang pernah ku jumpai,
tp kau sahabat termanis yang dipersembahkan Tuhan untuk menerangi kelamnya jalan panjangku di dunia....
smoga kau kan tetap trus seperti ini...

Kamis, 11 Februari 2010

kekerasan masih langgeng ditubuh kepolisian!!!

sebuah video kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi Poso terhadap anggotanya sendiri kini beredar luas. video yang berdurasi kurang lebih 1 menit itu menggambarkan 6 polisi yang direndam di kolam ikan milik Kapolres Poso AKBP Roem Taat, hanya karena meminum 2 botol air mineral milik Kapolres. aaargghhtt... gak make sense banget kan??? moso cuman karena minum air mineral kepunyaan Kapolres ke enam anggotanya yang merupakan petugas piket rumah dinas tersebut harus direndam di dalam kolam ikan?? bahkan beberapa di antaranya masih mengenakan pakaian dinas, dan salah seorang sudah tertidur di dalam kolam ikan tersebut karena kelelahan...
seperti yang dilansir oleh Harian "Media Alkhairaat" 12 Februari 2010, Ketua Lembaga Bantuan Hukum Kabupaten Poso Azriady Bachri Malewa, SH mengaku prihatin setelah menyaksikan rekaman video tersebut. ia menilai video yang direkam menggunakan camera handphone berdurasi 1 menit itu merupakan gambaran bentuk kekerasan kemanusiaan yang masih langgeng di tubuh kepolisian.
namun Wakil Kepala Polisi Resor Poso Kompol Nanang Djunaedi mengatakan "hukuman tersebut yang masih dalam tingkat kewajaran dalam memberikan sangsi pelanggaran disiplin"
tapi apakan harus dengan cara kekerasan seperti itu????
aaarrgghhhttt....sampai kapan kekerasan dianggap sebagai hal yang lumrah dan wajar2 saja???

Sabtu, 06 Februari 2010

and The Show must go on

setelah selama kurang lebih 2 bulan menjadikan GOLNI (Gedung Olah Seni) menjadi rumah kedua bahkan kyaknya rumah pertama deh...gimana ngga???tiap hari pulang abis ngampus langsung bertengger di GOLNI, pulang mandi doang langsung k GOLNI lagi... makan malam bisa dipastikan bertemankan gorengan di GOLNI yg dibeli bersama dan dimakan bersama... untung2 kalo lg ada mas siomay yg lewat... jd ada tambahan isi perut...abisnya mana cukup tuh gorengan harga 10 ribuan dimakan sekompi... :) skarang bisa istirahat dengan tenang di rumah...walaupun masih ada agenda selanjutnya yang harus kami tuntaskan sebelum masa jabatan berakhir!! :( uuurrgghhtt... "Pembangunan Sekretariat Tetap di Kampus"!! sepertinya ini menjadi agenda kerja kami yang terberat... pertama: masalah klasik dan yang slalu menjadi penghalang buat BALIA... DANA!!! (hmm...gak usah dibilang pasti smua anak balia udah pada ngeh dengan kondisi keuangan Balia...Dari duluu cing!), kedua: masalah ini sebenarnya bersumber dari birokrasi2 kampus yg slalu menganaktirikan kami pelaku seni... (padahal kami bersusah payah membawa nama Kampus!) knapa aku sampai brani mengeluarkan statement ini?? sebenarnya kita "si anak tiri" sudah jengah dan mulai muak dengan sikap para birokrat kampus itu... panggung untuk kami berkesenian tlah di alih fungsikan menjadi the hell wall climbing for that fuckin' climbers!! dimana otak para birokrasi itu???yang benar saja masa panggung di jadikan tempat wall climbing sih?? apa gak ada lokasi yang lebih bagus???di HUTAN kek!! biar skalian d gigit ular tuh para climbers!! hahahaha :) trus moso sih cuman pengadaan background hitam bertuliskan lambang BALIA ukuran 5x5 meter doank gak bisa direalisasikan oleh pihak kampus sebagai kompensasi dari direnggutnya lahan berkarya kami...??? ditambah lagi nih...untuk pembangunan sekretariat tetap di kampus yang menggunakan uang pribadi anggota BALIA baik yang msh aktif maupun dr senior, kita cuman diberikan lahan parkir yang besarnya gak lebih dr 5x5 meter sebagai tempat dibangunnya sekretariat kami!! itupun dengan banting tulang dan sedikit mengemis... padahalkan anggota BALIA yg masih aktif di kampus sendiri itu kurang lebih 3ratusan orang... :( mana muat??? mana ukuran badan kita aja udah segede2 gajah...
anyway...terlepas dari semua masalah penghalang itu...kami pengurus BALIA akan berjuang untuk membangun Sekretariat itu sampai titik darah penghabisan (hiaaaagghhtt....LEBAY!)

oh iyaaa...ngomong2 soal the show kmaren...alhamdulillah berjalan dengan sangat lancarr... bahkan salah satu senior kami sempat bilang "This is the perfect nite with BALIA, sempurna mulai dari musik tradisi, tari tradisi, tari kontemporer, teater, dan kakula gaul"...
ini aku upload foto temen2 team kakula gauull....


tapi kurang astu orang nih...namanya Rinto alias ompot Kariboo... doski ngilang gak tau kmana...eh pas di cari2 ternyata lagi gabung tuh sama spesies2nya di "Lomba pemilihan Miss Waria" yang diadakan disebelah gedung pertunjukan kami... :) dasar naluri warianya kambuh begitu liat spesies2nya ituuu... hahahahahha :D
nih dia nih tampang si anak ilaang... "Rintho Ompot"....

Liat tuh doski make higt heels temen gue... hahah...dasaaaaarrr ommpooot!!!

Jumat, 29 Januari 2010

Hiaaarrgggghhhtt....... Somebody HELP me...!!!!!!

Sebeelll bangett!!!!!
ada yg iseng nihh....
account facebook aku ada yg pritilin.... biasa2nya sih masih bisa aku bukaa,,,, tp kali ini gak bisa...soalnya password di account email ku juga ikut2an gak kebukaa.... uuurrrggghhtttt.... SHIT!!!!
mana aku lupa related email yg aku pake di email ituu???
huuuuuhh...sialan tuh org yg ngeganti password ku!!!
blum lagi otakku mumet dengan tawaran gak masuk akal binti aneh dan ajaib!!
masa aku diminta nyanyi duet sama si Buyunk di acara GASS kita sebentar???
SUUUMMPAAAHHHHH....acaranya masih sebentar malam dan ini masih jm 8 pagi tp aku udah deg2an duluaann... :(
gila ni prasaan kacau balau cingchaw...huhuhuhuhuhuuu
somebody HELP me!!!!!!

Selasa, 26 Januari 2010

tak boleh mengeluh,,,

Mencoba berjalan dengan "kaki yang lumpuh" mengarungi sesuatu yang disebut kehidupan.
masih bisakah ku berlari mengejar mimpi jika semua masalah hidupku sendiri tak mampu lagi ku topang???
masih bisakah ku melangkah mengimbangi langkah mereka yang terlanjur pergi meninggalkanku yang masih terkejut dengan mimpiku yang perlahan lari meninggalkanku...
aku masih tertatih-tatih berusaha memperbaiki semua yang telah kurusak belakangan saat aku kehilangan satu kakiku... satu kaki yang dulu pernah membuatku mencapai batas anganku... satu kaki yang membantu kaki lainnya untuk menupang beratnya bebanku... aku masih mencoba untuk terbiasa tanpanya...
hidup akan terasa sangat sulit tanpa kehadirannya, tapi bukan berarti tanpanya hidupku harus berhenti dan mati...
hidup ini akan dipenuhi peluh, tapi aku tetap tak boleh mengeluh....

Selasa, 19 Januari 2010

Bengkel Seni Balia Fakultas Hukum Universitas Tadulako :)



sALaM BUdAYA....

sEmUA cINTA aDA DI BALIA....

bENGKEL sEni BALIA (BSB) adalah kumpulan anak2 terbaik, terkeren n tergaul yang pernah ada di Fakultas Hukum Univ. Tadulako Palu-Sulawesi Tengah (skuud...)
Pokoke, NDA GAUL KALO ANAK HUKUM UNTaD TE KENAL SAMA BSB...

Sebagai sebuah organisasi budaya kampus, BSB telah menunjukkan eksistensinya di bidang seni musik, teater, tari dan rupa...Maklum, wong yang nongkrong di BSB kreatif semua sih...

Kekompakan anak2 BALIA nda perlu diragukan lagi, baik antara anggota yang masih terdaftar sbg mahasiswa maupun yang sudah go out dari kampus...
Keren kan....

Di BALIA, nda ada tuh yang namanya hierarki, semuanya duduk sejajar dalam satu lingkaran, satu keluarga....
So, wajar saja kalo BALIA tak akan terlupakan oleh setiap orang yang pernah masuk di dalamnya...

Maju terus BALIA-ku...
Sebarkan karya agung para tomanuru...
Sejukkan napane oe di Palu yang menyengat kalbu...
Dengan musik, tari, teater dan puisi indahmu...

join our grup on facebook


Kamis, 14 Januari 2010

ingin amnesia akut!!


aku dengan sgala sesuatu tentangmu yang tak diketahui siapapun...
aku dengan segala rasa tentangmu yang tak dirasakan siapapun...

sempat dulu semua ingatan akanmu hilang...
tak lagi berbekas...
tak lagi tertoreh di hati...
aku amnesia tentangmu...

tapi kemudian kau menampakkan wajahmu yang luluhlantahkan tembok pertahanan hatiku yang telah susah payah ku bangun perlahan saat kau pergi...
yang sembuhkanku dari lupa ingatanku...
kau remukkannya...bagai sepotong kerupuk yang dihantam oleh kerasnya sang martil...
hancur..

Anjriitt...
aku ingin amnesia akut...
tak usah sembuh...
tak usah pulih...

aku ingin amnesia akut...
biar tak ada lagi yg hancurkan hatiku...

biarkan aku berlari...
berteriak lantang tanpa beban...
dan berkata pada dunia...
AKU AMNESIA...

Rabu, 06 Januari 2010

rindu????damn it!!!

memori ini kembali terusik...
kenangan itu kembali hadir,
menyeruak dalam dada yang sesak...
lama tak melihatnya...
lama tak menyentuhnya...
lama tak tertawa dengannya...
tiba2 ia hadir kembali di depan mata...
menyuguhkan apa yang telah lama coba kuenyahkan...
ingin sekali menggenggam tangannya erat seperti dulu ia lakukan itu,
ingin sekali melihat ia menatapku tajam seperti dulu ia pernah menatapku...
aku rindu dirimu TEMAN....

Minggu, 03 Januari 2010

Udah Taoon Baru yaa????

hahahahaha...
ini udah 2010 ya??? (belagak lupaa...?!!hahaha)
tau gak kalian???
taon baruan kmaren seeruuu abiss....
gw hang out puuuooolll bareng temen2 gw yang gilanya anarkis parah!!
hahahahah :)
pertama Qta ngumpul2 sambil karokean di P2 (salah satu tempat hiburan malam di kota gw) sampee suara pada habis semua,
puas karokean abisabisan qt langsung chaw ke tempat temen gw, "d'Ogol Cafe"!!
disana qt happy2, ketawa ketiwi gak jelas, nyengar nyengir kayak kuda, bahkan belum puas nyanyi2 lg bareng "balia tazz" (temen2 gw jg tuh anak2nya!)...
pas pelepasan taon qta "terompet battle"... terompet battle adalah perang2an terompet... jadi qt tuh ngaget2in orang dengan niup terompet sekenceng2nya pas di telinga mereka!!
uuurrgghhtt...sialnya gw mulu yang di jadiin korban sama salah satu temenku yang namanya "Buyunk: yang jailnya puuooll abis deh!!!
ini nih tampang si pembuat onar dan rusuh!!!
keliatankan tampangnya aja udah rusuh...apalagi kelakuannya???
hahahahahahaha....
blom puas "terompet battle" qt malah siram2an plus mandi ujan tengah malam (untung gak pake kembang!hahahaha) kayak anak kecil aja kelakuan kami para anggota balia gilaa... :D
pokoknya aturannya gak ada yang boleh pulang sebelum seluruh badan basah kuyup!! aturan yang dibuat sama temen gw yang punya nama deden dan lili (perempuan dan lelaki kurang kerjaan)... tau gak gara2 maen siram2an itu laptopnya si tyar sampe basah dan cafe temenku sampe becek2.... dan pada akhirnya qt di usir sama yang empunya cafe!!!
dasar biang onaaaarrr kalian semua guys!!!
hahahahahahahahahahahahahahahahahah :)

nino Kok gini??????

seperti ada bagian yang hilang dari hatiku...
bagian itu tak ku tahu harus ku namai apa???
bagian yang mungkin aku sendiri tak pernah tahu wujudnya...
aku bagaikan seonggok daging tak bernyawa, tak punya roh, tak punya jiwa atau apalah itu disebut...
aku sendiri tak mengerti...

ingin ku buang jauuh rasa yang lukai dan pernah cerca bahkan memaki hati ini...
ingin ku matikan ia dari sgala mimpi...

nino kenapa begini???
kenapa berhenti mengejar matahari??

nino kenapa begini??
kenapa layu bagai mawar bertuan sepi??

aku tak mengerti...
dan skali lagi tak dapat ku pahami hati....