Laman

Senin, 16 April 2012

let you more closer to hurt me more!

Pelukan itu seolah punya daya magis, menenangkan hatiku namun dapat pula seketika memunculkan semua kekhawatiranku. Lagu when u tell me that u love me yang dilantunkan Diana Rose beradu dengan kegelisahan hati yang slama ini kupendam sndiri, melahirkan bulir2 air mata yang menghangat dikelopak, Ada tangis yang seolah ingin membuncah, perasaan takut dan mungkin juga rasa bersalah yang teramat sangat mengaliri setiap pembuluh darahku, memaksaku menitikan airmata. Namun sekuat tenaga kumenahannya, kugigit bibirku keras-keras guna mengalihkan sakitnya, demi memenangkan ego dan gengsi. Aku mencintaimu. Menyayangimu tanpa spasi. Menginginkanmu melebihi apa yg kau ketahui. Tapi aku sadar akan berat untuk kita bersama. Mengukir cerita di senja yang serupa. Itu ketakutanku yang terlalu. Demi tuhan aku tak tahu harus bersikap seperti apa?! Ini kurasa tak adil untukku. Tapi toh memang tak ada yang adil didunia ini... Tak jarang aku naik pitam saat membayangkan bagaimana hati ini berulang kali tersakiti untuk alasan2 yang sebenarnya oleh nalarpun tak bisa diterima. Alasan2 yang hanya kedua orang tuaku yang bisa memaknainya. Ini layaknya bulan yang bercahaya begitu sempurna oleh pantulan sinar matahari yang mengindahkannya, namun pada akhirnya mereka tak pernah bisa bersama merangkai cerita. Aku ingat betul kalimat doa yang kau ucapkan padaku siang itu. "Semoga kita berujung d pernikahan". Ada getir didalamnya. Mengucap harap yang kau sendiri tahu itu takkan pernah terjadi. Aku tersenyum memaknai besarnya inginmu. Juga tersenyum untuk Sakitnya hatiku menerima kenyataannya. Ikhlas mungkin bisa memperbaiki semuanya. Memperbaiki semua yang telah kurusak. Memperbaiki semua kesalahan rasa. Mencoba pergi dan menata hati. Mencoba berdamai dengan besarnya keinginan untuk memelukmu lagi. Kita akhiri di sini! Dikota yang tak lagi berseri! Kota mati yang menghidupkan kita! Maaf!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar