Laman

Jumat, 03 Desember 2010

Sejarah "To Kaili"


Kaili atau to-kaili (orang kaili) adalah salah satu suku bangsa terbesar diantara suku bangsa di SULTENG. kaili mendiami kabupaten donggala dan tarutama di lembah palu yang sering pula disebut tanah kaili.lembah palu menyangkut seluruh... Kawasan yang berada dalam lingkungan pegunungan yang menngelilingi seluruh pemukiman ditanah kaili (palu dan sekitarnya),baik yang masuk pemerintahan kota palu maupun sebagian wilayah pemerintahan kabupaten donggala. Menurut warga setempat dalam bukunya; sejarah kebudayaan to-kaili (orang kaili), menulis; orang kaili mengidentifikasikan diri sebagai to-kaili karna adanya persamaan dalam bahasa dan adat istiadat leluhur yang satu,dipandang menjadi sumber asal meraka. Bahasa kaili dalam arti lingua pranca dalam kalangan semua to-kaili digunakan secaara umum.disamping terdapat banyak dialek bahasa kaili yang juga menjadi identifikasi (seringkaLI tajam)dari sub kulltur atau sub etnis to-kaili yang mendiami pAda wiliyah-wilayah yang sering kali masih sangat terisolasi. Menurut masyarakat asal usul to-kaili di lembah palu berasal dari pegunungan sebla timur, sebua tempat bernama; Buluwatupalu, disitu banyak terdapat bambu kecil tumbu subur. Tenpat itu berada di bukit paneki ( sala satu desa di kec. Sigi Biromaru sekarang ) dan sering disebut Raranggonau. Mereka yang bermukim disinilah yang kemudian membuat permukiman baru di sekitar sungai palu ( tak jauh dari muara ). Pemukiman barub ini disebut palu cikal-bakal sebutan nama kota palu. Sedangkan dalam versi orang bugis yang telah tinggal turun menurun di tanah kaili menyebut berasal dari kata “paluE” (dikosongkan), ysitu mengosongksn teluk kaili dari air laut yang dinamakan Ri-Palu-E. versi ini dikaitkan pula dengan legenda terjadinya lemba palu yang menurut cerita sebelum jadi lembah atau daratan seperti sekarang ini. Zaman dahulu merupakan laut. Saat air surut, disebut air yang ditumpahkan kelaut lepas, dan teluk kaili pun jadi kosong sejak itulah disebut dengan kota palu.

disadur dari tulisan "Tyhan Black" pada group
Bengkel Seni Balia

1 komentar: