Laman

Minggu, 02 Mei 2010

25 Minutes #2

tersebutlah ia, Gerald. Lelaki yang paling kusayangi setelah ayah dan ketiga kakakku. Ia mengisi hampir separuh usiaku. Sahabatku sejak kami masih belia, dan menjadi kekasihku saat kami remaja, bahkan hingga ku dewasa.

Seminggu sebelum pernikahan tiba-tibanya dengan wanita bersepatu kaca itu -begitu aku menyebutnya, ia pernah mengucapkan satu kalimat yang takkan pernah akan ku lupa.

Saat itu aku belum tahu apa-apa dengan rencana pernikahan itu. Kami duduk berdua di bukit tak jauh dari rumahku. Hijau rerumputan yang mengenai kaki kami tak lagi terasa gatal. Angin ini pun seolah menggambarkan kegembiraanku bertemu dengannya.

Ia menatapku dengan tatapan kosong. Aku tak cukup pandai untuk menterjemahkan arti tatapannya itu.

“ki... apa kamu masih akan tetap menyayangiku saat ku ada di jalan yang salah nantinya?” tanyanya.

“ngomong apa sih ger?”

“ng...ngga...ngga kenapa-kenapa kok...aku cuman pengen bilang, kalo aku akan selalu mencintaimu dalam keadaan apapun dan bagaimanapun. Apa kau juga begitu?”

“.....” aku hanya terdiam mendengar ucapannya barusan.

“kok diam??aku butuh jawabanmu,ki!”

“aku rasa aku gak perlu menjawabnya, karena aku tahu kamu tahu apa yang kurasa saat ini. Toh kamu sendiri tahu kalau buatku perasaan itu untuk dirasakan bukan untuk diumbar dengan kata-kata.” jawabku sok diplomatis.

Angin yang berhembus meniup rambut kita membuat badan terasa kaku dan beku. Ia menatapku sekali lagi. Tak berapa lama akhirnya ia melumat bibirku dengan lembut. Tangannya pun menjalar ke tengkukku kemudian dadaku. Dan kami tak terelakkan untuk jatuh kedalam percintaan hangat dan membara itu lagi. Untuk kesekian kalinya.

Setiap kali melakukannya ada rasa bersalah yang teramat sangat. Tapi disisi lain aku juga tak dapat menolak kehangatan yang ia tawarkan.

Malam itu aku terbang melayang dibuatnya. Sepenuh hati ku yankinkan diriku hanya untuknya.

Hubungan kami telah terjalin begitu lama. Gerald telah mengenal kedua orang tuaku dengan sangat baik. Begitupun denganku. Aku sangat berharap kelak kami akan menjadi keluarga kecil yang bahagia.

.... to be continue .....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar